KLICINFO - Laptop yang tiba-tiba mati bisa menjadi sumber masalah bagi siapa pun karena dapat mengakibatkan sejumlah kegiatan rutin milik seseorang harus tertunda sementara waktu.
Beberapa orang bahkan bisa sangat kelabakan karenanya. Apalagi di masa sekarang, laptop sudah menjadi perlengkapan vital bagi hampir semua kalangan dalam beraktivitas seperti belajar hingga bekerja.
Menyelesaikannya tentu perlu dilakukan jika ingin segera beraktivitas kembali. Hanya saja, kamu perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu agar solusi yang diterapkan benar-benar tepat sasaran.
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kenapa laptop tiba-tiba mati. Secara umum, kamu dapat mengetahuinya dalam informasi kali ini, termasuk sejumlah solusi yang bisa diterapkan.
Penyebab Laptop Tiba-tiba Mati
Panas Berlebihan (Overheating)
Laptop adalah salah satu jenis perangkat elektronik yang dirancang dengan teknologi sangat baik oleh manusia. Di dalamnya, kamu bahkan dapat menjumpai sistem pendingin yang akan terus menjaga suhu agar semua komponen tetap bisa bekerja secara optimal.
Salah satu fungsi dari teknologi tersebut uniknya akan mematikan laptop secara paksa jika mendeteksi peningkatan suhu secara berlebihan atau lebih umum disebut dengan istilah “overheating”.
Hal ini secara sederhana dilakukan supaya komponen di dalam laptop tetap aman. Karena jika dibiarkan terus-menerus saat terjadi peningkatan suhu, rangkaian elektronik bisa rusak dan bahkan perangkat bisa terbakar.
Overheating sendiri bisa timbul karena banyak faktor di mana salah satu yang paling umum terjadi adalah karena menumpuknya debu pada sejumlah bagian seperti ventilasi, kipas, dan saluran pendingin.
Pada laptop yang sudah sangat tua, mengeringnya pasta termal karena jarang diganti secara berkala juga dapat menjadi salah satu penyebab peningkatan suhu secara berlebihan.
Bagi kamu yang belum tahu, pasta termal merupakan zat penting yang perlu dioleskan oleh seseorang ketika memasang sistem pendingin ke prosesor agar transfer panas terjadi lebih efisien.
Peningkatan suhu juga umum terjadi pada saat pengguna menggunakan adaptor pengisi daya dengan spesifikasi yang lebih tinggi ketimbang kebutuhan perangkat sehingga tak jarang laptop akan mati secara tiba-tiba karenanya.
Selain beberapa hal di atas, pemakaian di luar batas kemampuan misalnya bermain game berat pada laptop berspesifikasi rendah juga dapat menyebabkan peningkatan suhu secara berlebihan.
Melemahnya Dukungan Sektor Daya
Seiring pemakaian, kemampuan baterai dalam menyimpan daya bisa saja terus menurun. Prosesnya bahkan bisa terjadi semakin cepat jika pengguna sering melakukan pengisian secara asal-asalan.
Saat dibiarkan terus-menerus, kondisi baterai pun akan semakin memburuk. Kapasitas yang tersisa di dalamnya bahkan dapat menjadi sangat sedikit sehingga laptop hanya mampu bertahan hidup tanpa terhubung adaptor dalam waktu singkat.
Dalam sejumlah kasus yang sering saya temui, memburuknya kemampuan baterai umumnya tidak diimbangi penyesuaian pembaca skala kapasitasnya. Jadi, laptop bisa tiba-tiba mati karena kehabisan daya meskipun persentase kapasitas yang terbaca masih sangat banyak.
Permasalahan yang terjadi akibat menurunnya kemampuan baterai ini bisa semakin mengganggu apabila pengguna juga menggunakan adaptor dengan spesifikasi atau kemampuan pengisian daya lebih rendah dari kebutuhan perangkat.
Kegagalan Perangkat Keras
Agar dapat bekerja dengan baik, laptop membutuhkan dukungan optimal dari berbagai macam komponen yang terdapat di dalamnya. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi, maka perangkat tentu akan menjumpai sejumlah permasalahan.
Laptop mati secara mendadak bisa menjadi salah satu akibat dari hal tersebut. Kegagalan sejumlah komponen seperti papan induk (motherboard), RAM, maupun VGA (GPU) tentu dapat menjadi sumber masalah sehingga perangkat harus berhenti bekerja.
Kegagalan komponen yang saya maksud di atas tidak hanya merujuk pada kerusakan. Namun di sisi lain, dapat terjadi karena ketidaksesuaian jenisnya dengan apa yang didukung oleh perangkat itu sendiri.
Misalnya, pengguna tentu tidak bisa memasang RAM bertipe DDR3 ke laptop yang membutuhkan DDR3L. Atau sebagai contoh lain, memakai RAM berkapasitas 16 GB padahal perangkat hanya mendukung sampai 8 GB meskipun mempunyai soket ganda.
Selain itu, longgarnya soket pemasangan (misalnya laptop habis jatuh atau terantuk sesuatu) tentu juga dapat memicu kegagalan komponen-komponen tersebut sehingga menyebabkan perangkat mati secara tiba-tiba.
Malware atau Virus
Meskipun secara teknis umumnya diakibatkan dari permasalahan perangkat keras, laptop yang mati mendadak juga bisa terpicu dari sisi piranti lunaknya seperti adanya virus, malware, atau aplikasi yang tidak didukung oleh sistem.
Permasalahan piranti lunak memang tidak akan berpengaruh secara langsung pada komponen di laptop. Hanya saja, ini dapat membuat beban kerja perangkat semakin berat atau mengacaukan sistem yang sedang bekerja.
Di sisi lain, beberapa jenis virus atau malware bisa juga dirancang secara khusus supaya memicu sejumlah permasalahan di mana di dalamnya termasuk untuk membuat laptop sering mati secara tiba-tiba.
Setiap permasalahan yang menjadi penyebab laptop bisa mati secara mendadak di atas tentu membutuhkan solusi berbeda-beda. Jika sedang mengalaminya, kamu pun bisa mencoba beberapa solusi berikut untuk mengatasinya.
Solusi Laptop Tiba-Tiba Mati
Pindai Laptop Dengan Antivirus Mumpuni
Langkah pertama yang bisa kamu tempuh saat laptop sering tiba-tiba mati adalah memindainya dengan aplikasi antivirus terpercaya sebagai antisipasi jika hal tersebut hanya terjadi akibat virus atau malware.
Pengguna umumnya cukup menggunakan antivirus bawaan sistem seperti Windows Security di Windows 10. Namun jika dirasa kurang mumpuni, maka dapat memakai aplikasi pihak ketiga seperti Bitdefender, Kaspersky, atau Norton.
Baru setelah cara di atas gagal, kamu dapat mencoba menyelesaikan permasalahan laptop yang mati secara tiba-tiba secara langsung pada bagian perangkat keras seperti membersihkan debu di berbagai macam komponen.
Bersihkan Debu yang Menempel di Berbagai Komponen
Jika kamu paham bagaimana membuka laptop, maka kamu bisa mencoba sendiri untuk membersihkan debu, dimana bisa mulai dari bagian terluar laptop seperti lubang ventilasi sistem pendingin dengan menggunakan kuas atau sikat kering. Pastikan bagian tersebut tidak tertutup sehingga sirkulasi udara dapat berjalan normal.
Apabila masalah masih muncul setelahnya, kamu tentu perlu membersihkan sistem pendingin laptop seperti kipas maupun saluran udara. Karena harus membongkar laptop, hal ini bisa dilakukan sekaligus pada papan induk atau komponen-komponen yang lain.
Bersama dengan ini, jangan lupa untuk mengganti pasta termal jika sudah mengering supaya sistem pendingin dapat bekerja secara lebih efisien sehingga panas dapat segera terbuang ketika terjadi peningkatan suhu.
Ganti Pasta yang Sudah Kering
Mengganti pasta tentu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Kamu tak hanya perlu membeli penggantinya melainkan juga membersihkan zat yang sudah kering dari pelat pendingin maupun prosesor.
Umumnya, kamu perlu mencopot terlebih dulu pelat pendingin dari prosesor. Setelahnya, bersihkan seluruh bagian yang terkena pasta termal hingga benar-benar bersih dan penampang komponen tetap kering.
Saya dalam hal ini merekomendasikan pemakaian kain microfiber yang dibasahi dengan sedikit cairan alkohol berkonsentrasi tinggi. Untuk mengeringkannya, kamu juga dapat menggunakan kain sejenis yang masih kering.
Jika sudah benar-benar bersih, letakkan pasta termal baru pada penampang prosesor secukupnya lalu pasang kembali pelat pendingin seperti semula. Pastikan semua bagian terpasang dengan baik sebelum menutupnya.
Jika kamu tidak memiliki keahlian maupun mengalami kesulitan saat mencoba membuka laptop atau membersihkan bagian dalamnya, saya sarankan untuk membawanya ke orang yang lebih ahli supaya tidak terjadi malapraktik dan laptop semakin rusak.
Bawa ke Orang yang Lebih Ahli
Membongkar perangkat elektronik sebenarnya bisa dilakukan oleh siapapun. Namun supaya tidak salah cabut dan pasang komponen di dalamnya, ada baiknya untuk menyerahkan proses tersebut kepada orang yang lebih paham.
Selain membersihkan komponen dan mengganti pasta termal, kamu juga bisa minta tolong kepada mereka supaya mengecek penyebab utama yang mengakibatkan laptopmu bisa mati secara tiba-tiba.
Mereka umumnya akan memberikan solusi yang lebih valid. Dengan begitu, kamu pun bisa semakin yakin ketika memang ada komponen yang harus diganti supaya masalah laptop bisa terselesaikan secara tuntas.
Beli Komponen Atau Perangkat Keras Pengganti Jika Diperlukan
Supaya tidak timbul permasalahan baru saat mengganti komponen laptop, pastikan untuk melihat kecocokan tipenya. Jangan sampai apa yang kamu beli tidak sesuai dengan perangkat sehingga justru kembali menciptakan masalah.
Memilih komponen yang tepat pun bisa kamu pasrahkan kepada orang dengan keahlian di bidang memperbaiki laptop. Namun supaya tidak terkena penambahan sehingga lebih mahal, gunakan marketplace sebagai barometer harga untuk mengeceknya.
Mengganti komponen laptop pun tak hanya perlu dilakukan ketika sudah rusak atau aus. Hal ini juga perlu kamu lakukan jika terdapat bagian-bagian yang tidak sesuai seperti charger dengan daya berbeda, RAM bertipe sebaliknya, atau model baterai bukan milik perangkat.
Jika belum sempat untuk mengganti komponen atau membawanya kepada orang yang lebih ahli, hindari pemakaian secara berlebihan ketika laptop masih bisa dipakai untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Gunakan Laptop Sesuai Porsi
Menjalankan aplikasi yang membutuhkan sumber daya melebihi kemampuan laptop (seperti memainkan game dengan spesifikasi minimum di atasnya) dapat mengakibatkan peningkatan suhu dan membuat komponen lain ikut rusak.
Oleh karenanya, menahan diri untuk memakai laptop seusai porsinya sangat penting untuk dilakukan. Bahkan seharusnya, hal ini pun dilakukan sebelum laptop mengalami permasalahan sebagai antisipasi.
Perlu ditekankan bahwa beberapa hal di atas hanya sebagian penyebab dan solusi untuk laptop tiba-tiba mati. Karena itu, kamu pun dapat bertanya di kolom komentar jika menjumpai serupa namun belum menemukan solusinya.