Banyak nya sekarang- sekarang ini yang terdapat di dalam sebuah keluarga yaitu keluarga yang tidak harmonis dan yang tidak berjalan selayaknya keluarga bahagia, sejahtera dan damai yang juga dikatan dengan Broken Home, dikarenakan sering terjadi konflik di dalam keluarga Hal ini yang bisa membuat anak kehilangan panutan pengangan dalam masa transisi menujuh kedewasaan.
|
Gambar Ilustrasi |
Keluarga yang Broken Home ini sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan mental seorang anak.Hal ini dapat mengakibatkan seorang anak jadi susah diatur. Dan juga bisa dikatakan menjadi pemicu dari suatu masalah karena mereka menginginkan atau mencari simpati dari teman- teman mereka, Bahkan dari orang tuannya itu sendiri.
Mereka akan lebih percaya perkataan terhadap orang lain ketimbang dari orang tuanya sendiri. Jika tidak disikapi dengan benar. Hal ini akan membuat anak merasa tidak nyamandi keluarga dan akhirnya membuat mereka bisa kabur dari rumah karena disebabkan oleh lingkuan didalam keluarga.
Dalam rumah tangga yang tidak sehat, yang bermasalah dan penuh dengan pertengkaran-pertengkaran bisa muncul 3 kategori anak:- Anak-anak yang memberontak yang menjadi masalah diluar dan anak yang jadi korban keluarga yang bercerai itu menjadi sangat nakal sekali
- Anak korban perceraian jadi gampang marah karena mereka terlalu sering melihat orangtua bertengkar , namun kemarahan juga bisa muncul karena :a. Dia harus hidup dalam ketegangan dan dia tidak suka hidup dalam ketegangan
b. Dia harus kehilangan hidup yang tentram, dan dia jadi marah pada orang tuanya - Anak korban perceraian jadi gampang marah karena mereka terlalu sering melihat orangtua bertengkar , namun kemarahan juga bisa muncul karena :memberikan hidup yang seperti ini kepadanya yaitu Waktu orang tua bercerai, anak kebanyakan tinggal dengan sang ibu , itu berarti ada yang hilang dalam diri anak yakni figur otoritas , figur seorang ayah
- Anak-anak yang bawaannya sedih , mengurung diri dan menjadi depresi . Anak ini juga bisa kehilangan identitas sosialnya.
Untuk hal ini perlu diberikan perhatian yang khusus agar anak sadar dan mau berprestasi. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan. Pada masa-masa beginilah, anak akan mulai melakukan banyak hal-hal yang negatif. Anak akan mulai lebih mendengarkan teman-temannya daripada orangtuanya sendiri.
Jika tidak disikapi dengan benar, hal ini dapat membuat anak-anak jadi tidak nyaman didalam keluarga dan akhirnya membuat anak bisa kabur dari rumah. Jadi, di sini keluargalah yang bertanggung jawab dalam perkembangan fisik maupun psikis anak. Intinya adalah komunikasi yang baik antar anggota keluarga dan yang terutama adalah suami-istri. Karena buruknya komunikasi diantara suami-istri inilah yang seringkali menjadi pemicu broken home.
Oleh sebab itu, sangat penting rasa saling percaya, saling terbuka diantara kedua orang tua agar terjadi komunikasi yang efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang menentukan penerimaan peran dari pasangan komunikasinya. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/dampak-broken-home-terhadap-pengaruh-mental-anak.html#sthash.0TfdE1Yo.dpuf
Untuk hal ini perlu diberikan perhatian yang khusus agar anak sadar dan mau berprestasi. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan. Pada masa-masa beginilah, anak akan mulai melakukan banyak hal-hal yang negatif. Anak akan mulai lebih mendengarkan teman-temannya daripada orangtuanya sendiri.
Jika tidak disikapi dengan benar, hal ini dapat membuat anak-anak jadi tidak nyaman didalam keluarga dan akhirnya membuat anak bisa kabur dari rumah. Jadi, di sini keluargalah yang bertanggung jawab dalam perkembangan fisik maupun psikis anak. Intinya adalah komunikasi yang baik antar anggota keluarga dan yang terutama adalah suami-istri. Karena buruknya komunikasi diantara suami-istri inilah yang seringkali menjadi pemicu broken home.
Oleh sebab itu, sangat penting rasa saling percaya, saling terbuka diantara kedua orang tua agar terjadi komunikasi yang efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang menentukan penerimaan peran dari pasangan komunikasinya. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/dampak-broken-home-terhadap-pengaruh-mental-anak.html#sthash.0TfdE1Yo.dpuf
Untuk hal ini perlu diberikan perhatian yang khusus agar anak sadar dan mau berprestasi. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan. Pada masa-masa beginilah, anak akan mulai melakukan banyak hal-hal yang negatif. Anak akan mulai lebih mendengarkan teman-temannya daripada orangtuanya sendiri.
Jika tidak disikapi dengan benar, hal ini dapat membuat anak-anak jadi tidak nyaman didalam keluarga dan akhirnya membuat anak bisa kabur dari rumah. Jadi, di sini keluargalah yang bertanggung jawab dalam perkembangan fisik maupun psikis anak. Intinya adalah komunikasi yang baik antar anggota keluarga dan yang terutama adalah suami-istri. Karena buruknya komunikasi diantara suami-istri inilah yang seringkali menjadi pemicu broken home.
Oleh sebab itu, sangat penting rasa saling percaya, saling terbuka diantara kedua orang tua agar terjadi komunikasi yang efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang menentukan penerimaan peran dari pasangan komunikasinya Semoga Bermafaat.
Untuk hal ini perlu diberikan perhatian yang khusus agar anak sadar dan mau berprestasi. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan. Pada masa-masa beginilah, anak akan mulai melakukan banyak hal-hal yang negatif. Anak akan mulai lebih mendengarkan teman-temannya daripada orangtuanya sendiri.
Jika tidak disikapi dengan benar, hal ini dapat membuat anak-anak jadi tidak nyaman didalam keluarga dan akhirnya membuat anak bisa kabur dari rumah. Jadi, di sini keluargalah yang bertanggung jawab dalam perkembangan fisik maupun psikis anak. Intinya adalah komunikasi yang baik antar anggota keluarga dan yang terutama adalah suami-istri. Karena buruknya komunikasi diantara suami-istri inilah yang seringkali menjadi pemicu broken home.
Oleh sebab itu, sangat penting rasa saling percaya, saling terbuka diantara kedua orang tua agar terjadi komunikasi yang efektif. Dalam keadaan ini, kematangan kepribadianlah yang menentukan penerimaan peran dari pasangan komunikasinya. - See more at: http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/pendidikan/dampak-broken-home-terhadap-pengaruh-mental-anak.html#sthash.0TfdE1Yo.dpuf